Tuesday, January 28, 2020

Analisis Butir Soal Ujian

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TULIS DIKLAT GURU MAPEL KIMIA MA TINGKAT DASAR TAHUN 2010 DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
Oleh: Zainul Arief

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sampai saat ini soal ujian tulis (pre dan pos tes) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), umumnya hanya sebatas formalitas saja dan belum pernah dianalisis setiap butir soalnya. Demikian juga ketika Widyaiswara mengerjakan soal ujian tulis di Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Jakarta. Kita masih sering menemukan satu perangkat tes dengan soal yang sama pada nomer soal yang berbeda, jawaban lebih dari satu atau tidak ada jawaban yang benar. Hal ini tidak akan terjadi jika Balai Diklat Keagamaan maupun Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Jakarta melakukan analisis butir soal (Anabut).
Dengan melakukan anabut dalam setiap ujian pada suatu kediklatan maka Widyaiswara dapat mengetahui daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh/ destractor yang tidak berfungsi, validitas dan reliabilitas, serta mengetahui kelemahan dari peserta diklat terhadap materi pelajaran yang kurang dikuasai sehingga dapat memberikan proporsi waktu yang lebih besar pada materi tersebut, dan Widyaiswara/ Balai Diklat Keagamaan/ Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan dapat menghimpun bank soal dari hasil analisis tersebut.
Ada beberapa program komputer yang sudah dikenal untuk menganalisis soal diantaranya Excel, Anates, Iteman, SPSS, Rascal, Ascal, Bilog, Facet, Bigstep, dan Quest. Diantara analisis tersebut yang paling sering digunakan adalah Excel, Anates, Iteman, dan SPSS.
Excel cukup baik digunakan dalam menganalisis soal akan tetapi excel hanya sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan kalkulator, sebab pengoprasiannya juga masih manual dan daya analisisnya banyak menggunakan rumus-rumus logika, kemudian tidak semua analisis dapat ditampilkan. Kemudian SPSS, program ini sangat menolong sekali, kita tinggal masukkan data lalu klik hasilnya tinggal dibaca. SPSS cocok digunakan oleh Widyaiswara/ Guru untuk menganalisis data penelitian kuantitatif  bukan soal ujian, sedangkan untuk analisis soal ujian umumnya menggunakan Anates atau Iteman. Pada penelitian ini soal ujian akan dianalisis dengan menggunakan program Anates. Semula peneliti menggunakan Iteman untuk menganalisis butir soal ujian. Namun setelah membandingkan hasilnya dengan Anates, peneliti merasa lebih mudah dalam menafsirkan hasil datanya dan lebih lengkap dibanding Iteman, maka peneliti lebih memilih Anates dalam penelitian ini. 

B.   Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.    Soal ujian tulis (pre-pos tes) Diklat Guru Mapel Kimia - Balai Diklat Keagamaan Surabaya belum pernah dianalisis.
2.    Ujian tulis (pre-pos tes) Diklat Karya Tulis Ilmiah di Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan pada tanggal 1 s.d 15 Juni 2010 cenderung mengarah pada masalah guru, bukan masalah widyaiswara. Ada beberapa soal yang sama dengan nomer berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa soal tersebut belum dianalisis, khususnya analisis kualitatif.
3.    Semua Balai Diklat Keagamaan maupun Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan belum mempunyai Bank Soal Kimia yang sudah dianilisis.
4.    Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan sudah mempunyai beberapa kumpulan soal ujian tulis, akan tetapi belum dilakukan analisis butir soal dari kumpulan soal tersebut.





Untuk membaca lebih lengkap tulisan ini, silahkan Anda baca atau download dengan Klik Di sini

No comments:

Post a Comment

Tambahkan komentar Anda